Sejarah Candlestick
Candlestick pertama kali ditemukan oleh orang Jepang dan digunakan dalam perdagangan beras pada awal abad ke - 16. Pada tahu 1700 - an, dikembangkan oleh seorang pengusaha beras bernama Munehisa Homma. Beliau menyadari bahwa Hukum Supply & Demand sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga di pasar, sehingga dia secara khusus mendalami psikologi dari para pedagang beras di era tersebut dan memformulasikannya menjadi beberapa prinsip kunci dalam pola candlestick yang digunakan sampai dengan saat ini. Kemudian, pada tahun 1900 - an, candlestick untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada dunia Barat oleh seseorang bernama Steve Nison. Namanya disebut sebagai candlestick atau candlechart karena bentuknya yang menyerupai "batang lilin" (Candlestick).
Cara Membaca Candlestick
Pada sebuah Candlestick tercermin 4 buah komponen harga, yaitu :
- O = Opening Price = Harga Pembukaan
- H = Highest Price = Harga Tertinggi
- L = Lowest Price = Harga Terendah
- C = Closing Price = Harga Penutupan
Bagian tubuh (body) dari candlestick dibedakan warnanya antara harga yang mengalami kenaikan dengan yang mengalami penurunan pada periode tertentu sehingga dapat lebih mudah untuk dilihat dan dibedakan secara visual. Berikut adalah pengaturan umum warna candlestick (tidak mutlak karena dapat diubah sesuai keinginan di aplikasi charting masing-masing) :
- White / Green Candle = menandakan harga yang mengalami kenaikan pada sesi tersebut.
Harga Penutupan > Harga Pembukaan
- Black / Red Candle = menandakan harga yang mengalami penurunan pada sesi tersebut.
Harga Pembukaan > Harga Penutupan
- O = Opening Price = Harga Pembukaan
- H = Highest Price = Harga Tertinggi
- L = Lowest Price = Harga Terendah
- C = Closing Price = Harga Penutupan
Bagian tubuh (body) dari candlestick dibedakan warnanya antara harga yang mengalami kenaikan dengan yang mengalami penurunan pada periode tertentu sehingga dapat lebih mudah untuk dilihat dan dibedakan secara visual. Berikut adalah pengaturan umum warna candlestick (tidak mutlak karena dapat diubah sesuai keinginan di aplikasi charting masing-masing) :
- White / Green Candle = menandakan harga yang mengalami kenaikan pada sesi tersebut.
Harga Penutupan > Harga Pembukaan
- Black / Red Candle = menandakan harga yang mengalami penurunan pada sesi tersebut.
Harga Pembukaan > Harga Penutupan
Pola Candlestick
Candlestick sendiri dapat membentuk pola-pola unik yang dapat dianalisis lebih lanjut. Pada umumnya, dikenal beberapa pola candlestick sebagai berikut :
- Pola 1 Candle
o Marubozu → White dan Black Marubozu
o Doji → Long Legged, Dragonfly, Gravestone, dan Four Price Doji
o Hammer dan Inverted Hammer
o Shooting Star dan Hanging Man
- Pola 2 Candle
o Bullish Pregnant dan Bearish Pregnant
o Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing
o Tweezer Top dan Tweezer Bottom
o Matching Low dan Matching High
o Piercing Line dan Dark Cloud Cover
- Pola 3 Candle
o Three White Soldiers dan Three Black Crows
o Morning Star dan Evening Star
- Pola 5 Candle
o Rising Three dan Falling Three
Namun, pada postingan kali ini tidak akan dijelaskan secara rinci satu per satu dari pola-pola candlestick tersebut. Pada postingan kali ini hanya akan dibahas mengenai beberapa pola yang cukup terkenal dan sering didengar, yaitu :
- Marubozu
Marubozu |
White atau Green Marubozu :
o Harga terendah tidak pernah dibawah harga pembukaan pada sesi tersebut
o Harga penutupan merupakan harga tertinggi pada sesi tersebut
o Tidak memiliki upper shadow dan lower shadow
o Menunjukkan minat beli yang sangat besar pada sesi tersebut
o Merupakan salah satu Bullish Signal
Black atau Red Marubozu :
o Harga pembukaan merupakan harga tertinggi sepanjang sesi
o Harga penutupan merupakan harga terendah pada sesi tersebut
o Tidak memiliki upper shadow dan lower shadow
o Menunjukkan minat jual yang sangat besar pada sesi tersebut
o Merupakan salah satu Bearish Signal
- Doji
Doji :
o Harga pembukaan sama (hampir sama) dengan harga penutupan
o Menunjukkan kekuatan beli dan jual yang seimbang
o Biasanya Doji merupakan tanda pembalikan arah (reversal)
o Terbagi menjadi 4 : Long Legged , Dragonfly, Gravestone, dan Four Price Doji
o Harga terendah tidak pernah dibawah harga pembukaan pada sesi tersebut
o Harga penutupan merupakan harga tertinggi pada sesi tersebut
o Tidak memiliki upper shadow dan lower shadow
o Menunjukkan minat beli yang sangat besar pada sesi tersebut
o Merupakan salah satu Bullish Signal
Black atau Red Marubozu :
o Harga pembukaan merupakan harga tertinggi sepanjang sesi
o Harga penutupan merupakan harga terendah pada sesi tersebut
o Tidak memiliki upper shadow dan lower shadow
o Menunjukkan minat jual yang sangat besar pada sesi tersebut
o Merupakan salah satu Bearish Signal
- Doji
Doji |
Doji :
o Harga pembukaan sama (hampir sama) dengan harga penutupan
o Menunjukkan kekuatan beli dan jual yang seimbang
o Biasanya Doji merupakan tanda pembalikan arah (reversal)
o Terbagi menjadi 4 : Long Legged , Dragonfly, Gravestone, dan Four Price Doji
- Bullish dan Bearish Engulfing
Bullish Engulfing |
Bullish Engulfing :
o Diawali oleh sebuah Downtrend
o Merupakan format atau pola 2 candle
o Menunjukkan Bullish Reversal Pattern
o Candle pertama berwarna hitam (merah) dan candle kedua berwarna putih (hijau)
o Body candle pertama berada di dalam body candle kedua
Bearish Engulfing |
Bearish Engulfing :
o Diawali oleh sebuah Uptrend
o Merupakan format atau pola 2 candle
o Menunjukkan Bearish Reversal Pattern
o Candle pertama berwarna putih (hijau) dan candle kedua berwarna hitam (merah)
o Body candle pertama berada di dalam body candle kedua
Three White Soldiers :
o Diawali oleh sebuah Downtrend
o Merupakan format atau pola 3 candle
o Menunjukkan Bullish Reversal Pattern
o Candle pertama, kedua dan ketiga semuanya berwarna putih (hijau)
o Ketiga body candle tersebut umumnya cukup panjang
o Opening candle kedua dan ketiga berada di bawah Closing candle sebelumnya
o Closing candle kedua dan ketiga ditutup di atas Closing candle sebelumnya
o Diawali oleh sebuah Downtrend
o Merupakan format atau pola 3 candle
o Menunjukkan Bullish Reversal Pattern
o Candle pertama, kedua dan ketiga semuanya berwarna putih (hijau)
o Ketiga body candle tersebut umumnya cukup panjang
o Opening candle kedua dan ketiga berada di bawah Closing candle sebelumnya
o Closing candle kedua dan ketiga ditutup di atas Closing candle sebelumnya
Three Black Crows :
o Diawali oleh sebuah Uptrend
o Merupakan format atau pola 3 candle
o Menunjukkan Bearish Reversal Pattern
o Candle pertama, kedua dan ketiga semuanya berwarna hitam (merah)
o Ketiga body candle tersebut umumnya cukup panjang
o Opening candle kedua dan ketiga berada di atas Closing candle sebelumnya
o Closing candle kedua dan ketiga ditutup di bawah Closing candle sebelumnya
- Rising Three dan Falling Three
Rising Three
|
Rising Three :
o Diawali oleh sebuah Uptrend
o Merupakan format atau pola 5 candle
o Menunjukkan Bullish Continuation Pattern
o Candle pertama berwarna putih (hijau) dan memiliki body yang panjang
o Diikuti 3 candle lebih pendek di dalam range candle pertama
o Candle kedua, ketiga dan keempat boleh berwarna putih (hijau) atau hitam (merah)
o Candle kelima harus berwarna putih (hijau) dan memiliki body yang panjang
o Closing candle kelima di atas Highest candle pertama
Falling Three
|
Falling Three :
o Diawali oleh sebuah Downtrend
o Merupakan format atau pola 5 candle
o Menunjukkan Bearish Continuation Pattern
o Candle pertama berwarna hitam (merah) dan memiliki body yang panjang
o Diikuti 3 candle lebih pendek di dalam range candle pertama
o Candle kedua, ketiga dan keempat boleh berwarna putih (hijau) atau hitam (merah)
o Candle kelima harus berwarna hitam (merah) dan memiliki body yang panjang
o Closing candle kelima di bawah Lowest candle pertama
Demikianlah beberapa contoh penjelasan dari pola candlestick yang cukup terkenal di dunia analisis teknikal. Semoga penjelasan yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi kalian semuanya.
Jangan lupa share postingan ini apabila anda merasa pengetahuan ini bermanfaat !