Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Juni 2017

Analisis Teknikal


Pengenalan



Sekarang ini sudah tidak asing bagi kita mendengar istilah main saham, nabung saham, trading saham, investasi saham, dan sebagainya. Akan tetapi, tahukah anda bahwa tidak semua orang memahami secara benar kemampuan apa saja yang setidaknya harus dimiliki untuk menjadi seorang trader / investor (agar dapat survive).

Berikut contoh beberapa pertanyaan sederhana untuk mengujinya :
  - Time horizon apa yang anda gunakan dalam berinvestasi ?
  - Parameter apa saja yang anda gunakan ?
  - Kapan waktu yang tepat menurut anda untuk membeli dan menjual ?
  - Apa alasan yang melatarbelakangi anda untuk melakukan keputusan membeli dan menjual ?
  - Berapa rasio risk - reward yang digunakan ?
  - Berapa target profit dan batasan cut loss yang digunakan ?

Semua pertanyaan di atas memang tidak mempunyai 1 jawaban yang baku. Apapun jawaban anda bisa saja menjawab pertanyaan tersebut. Akan tetapi, jawaban yang anda berikan mencerminkan pengetahuan yang anda miliki sebagai seorang trader / investor.

Analisis Teknikal adalah suatu metode untuk melalukan pengevaluasian baik itu berupa saham, forex, options, dan sebagainya dengan cara mempelajari statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lampau guna memprediksikan pergerakan harga di masa mendatang.
Para analis yang melakukan riset dengan menggunakan data-data teknikal ini disebut sebagai technical analysttechnicalist, dan chartist.




Sejarah Analisis Teknikal 


Analisis Teknikal mungkin pertama kali digunakan untuk perdagangan agrikultur di Eropa pada awal abad ke 16. Kemudian sekitar tahun 1700 - an di Asia (tepatnya di Jepang), tercipta teknik baru dalam analisis teknikal yaitu dengan menggunakan Candle Charts untuk menganalisis perdagangan beras di zaman tersebut. Sedangkan di Amerika, baru pada akhir abad ke 18 atau tepatnya tahun 1882, Charles Dow dan rekannya Edward Jones serta Charles Bergstresser mendirikan Dow Jones & Co. Dow lalu menuangkan ide-idenya yang diakui dan dihargai sebagai landasan bagi analisis teknikal modern sekarang ini dengan menulis seri editorial dalam surat kabar harian terbesar di dunia saat itu yang juga dimiliki oleh Dow Jones & Co yaitu The Wall Street Journal.

Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar analisis teknikal, yaitu :
- Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain.
  (Market action discounts everything)
- Terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga.
  (Prices move in trends)
- Sejarah akan terulang.
  (History repeats itself)




Bagian - Bagian dalam Analisis Teknikal 


Dalam dunia Analisis Teknikal, banyak sekali komponen-komponen yang kemudian dirangkai menjadi satu bagian yang kemudian dianalisis lebih lanjut.

Berikut adalah bagian-bagian dalam Analisis Teknikal :

Charts
  Chart adalah sebuah gambar grafik yang berfungsi untuk menunjukkan riwayat pergerakan nilai harga saham pada suatu periode waktu tertentu. Terdapat tiga jenis charts yang paling sering digunakan, yaitu : Line Charts, Bar Charts, dan Candle Charts.


Time Horizon / Parameter Waktu
  Parameter waktu (time horizon) yang digunakan seseorang sangat mencerminkan tipikal orang tersebut apakah seorang trader maupun investor. Tidak ada pilihan time horizon yang paling tepat, namun pemilihan suatu parameter waktu tertentu yang digunakan akan memberikan strategi yang berbeda dengan parameter waktu lainnya.
Sebagai panduan dasar, berikut penentuan periode time horizon yang ideal (bagian ini bersifat subjektif jadi akan selalu berbeda antara seseorang dengan yang lainnya) :
  a. Short Term Traders biasanya menggunakan daily charts.
      Periode gambaran makro menggunakan periode satu tahun.
  b. Medium Term Traders biasanya menggunakan weekly charts.
      Periode gambaran makro menggunakan periode tiga tahun.
  c. Long Term Traders biasanya menggunakan monthly charts.
      Periode gambaran makro menggunakan periode 5 tahun ke atas.


Trend 
  Trend adalah suatu pola kecenderungan pada pergerakan harga.
  Ada tiga jenis trend yang biasa dikenal, yaitu :
   a. Uptrend        : kecenderungan harga yang semakin naik.
   b. Downtrend    : kecenderungan harga yang semakin turun.
   c. Sideways (Trendless) : kecenderungan harga yang tetap atau stabil.

   Dalam masing - masing trend tersebut dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu Major Trend, Secondary Trend dan Minor Trend. Dan di dalam sebuah trend biasanya terdiri dari tiga fase yaitu fase akumulasi, fase partisipasi publik dan fase distribusi.
Dalam mempelajari trend, perlu diketahui pula mengenai trendline, channel line, valid break, serta false break.


-  Support dan Resistance
   Support adalah level di mana terdapat kecenderungan harga akan naik karena pembeli yang lebih banyak dibandingkan dengan penjual (Demand > Supply) sedangkan Resistance adalah kecenderungan harga akan turun karena penjual lebih banyak daripada pembeli (Supply > Demand). Agar lebih mudah dipahami, Support dan Resistance dapat diilustrasikan sebagai "Lantai dan Plafon" . Bola akan mantul ke atas apabila membentur lantai (support) dan akan mantul ke bawah bila membentur plafon (resistance). Support dan Resistance ini terbentuk karena memori masa lalu (charting) dan perasaaan saat ini (fear / greed). 


-  Batas Toleransi
   Tidak ada yang 100 % pasti dalam Analisis Teknikal, oleh sebab itu untuk dapat meredam Bad Signals (Whipsaws) terkadang seorang technical analyst perlu memberikan batas toleransi sebelum pergerakan harga yang melewati suatu garis dinyatakan sebagai penembusan yang sah (valid break). Batas toleransi yang umum digunakan adalah 0,5 % sampai dengan 5 % tergantung pada time horizon yang digunakan oleh masing-masing investor maupun trader. 


-  Volume Transaksi
   Meskipun komponen harga merupakan variabel terpenting dalam Analisis Teknikal, namun volume adalah parameter yang tidak kalah pentingnya. Volume menunjukkan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perdagangan pada suatu periode waktu tertentu. Besarnya volume transaksi juga dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat likuiditas dari sebuah saham. 


-  Gaps
   Gaps adalah celah kosong di dalam charts yang timbul akibat adanya lonjakan harga yang terjadi karena "tidak ada transaksi" pada level harga tersebut. Terdapat empat jenis klasifikasi gaps, yaitu : 
     a. Common Gaps 
     b. Break Away Gaps
     c. Run Away Gaps
     d. Exhaustion Gaps


-  Chars Patterns
   Charts Patterns adalah pola charts yang terbentuk dari beberapa komponen meliputi trendline, support, dan resistance. Chart patterns sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu :

   a. Pola Pembalikan Arah (Reversal Patterns) :
       o  Head and Shoulders
       o  Inverted Head and Shoulders
       o  Triple Tops / Tripple Bottoms
       o  Double Tops / Double Bottoms
       o  Horn Tops / Horn Bottoms

   b. Pola Berkelanjutan (Continuous Patterns) :
       o  Triangles
       o  Flags
       o  Pennants
       o  Wedge
       o  Rectangle
       o  Cup and Handle
       o  Head and Shoulders (Continuation)
       o  Inverted Head and Shoulders (Continuation)


-   Pola Candlestick
    Candlestick sendiri memiliki pola-pola yang dapat dipelajari untuk dapat memberikan sinyal - sinyal tertentu yang diinginkan. Terdapat pola 1 candle , pola 2 candle, maupun pola 3 candle.

Berikut akan disebutkan beberapa pola candlestick yang cukup populer terdengar :
   a. Marubozu → White Marubozu dan Black Marubozu
   b. Doji  → Long Legged Doji, Dragonfly, Gravestone, Four Price Doji
   c. Hammer / Inverted Hammer dan Hanging Man / Shooting Star
   d. Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing
   e. Three White Soldiers / Three Black Crows
   f. Rising Three / Falling Three
   Dan masih banyak lagi.


-  Teknikal Indikator
   Teknikal indikator adalah metode analisis yang dihasilkan dari perhitungan suatu formula atas data - data yang telah tercipta sebelumnya untuk tujuan memprediksi pergerakan harga di kemudian hari. Teknikal indikator secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Lagging Indicators dan Leading Indicators. 
Lagging Indicators adalah indikator yang berfungsi untuk mendeteksi trend, misalnya adalah MA (Moving Averages), sedangkan Leading Indicators adalah indikator yang berfungsi untuk membaca momentum suatu market apakah sedang oversold atau overbought, misalnya adalah RSI (Relative Strength Index). 

Berikut adalah contoh beberapa teknikal indikator yang cukup populer di masyarakat :
   a. Moving Averages → SMA , WMA dan EMA
   b. Bollinger Bands
   c. Momentum
   d. RSI (Relative Strength Index)
   e. Stochastic
   f. MACD (Moving Average Convergence Divergence)
   g. MACD Histogram
   h. William % R


Bagian - bagian yang telah dijelaskan di atas dapat dirangkai menjadi satu kesatuan untuk dapat digunakan sebagai alasan atau latar belakang mengapa suatu saham layak untuk dibeli dan dijual (selain dari sisi fundamental). Dan ingat, tidak ada yang 100 % pasti dalam dunia saham, sehingga kita baik sebagai trader maupun investor harus bijak dalam memutuskan suatu tindakan beli dan jual (harus dilatarbelakangi oleh alasan yang cukup mumpuni).

Semoga berhasil !




Sumber (beberapa bagian dikutip dari) :

Ong, Edianto. 2017. Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta : Gramedia.

1 komentar:

  1. Penting juga untuk melakukan simulasi pada demo akun pada setiap type akun.
    untuk mengetahui perbedaan kinerja laverage pada setiap type akun. dan jika ada trader yang ingin bebas dari swap,,
    Dapatkan akun bebas swap yang sesuai dengan hukum Syariah di tickmill

    BalasHapus